Hiperpigmentasi Pada Ibu Hamil, Wajarkah? Bagaimana Mencegahnya?
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.Perubahan warna tersebut dinamakan dengan hiperpigmentasi. Adapun hiperpigmentasi terjadi karena meningkatnya kadar hormon Melanocyte Stimulating Hormon (MSH). Dimana hormon ini mengakibatkan menumpuknya pigmen melanin yang berlebih yang berakibat menimbulkan warna lain pada kulit bunda. ( Baca : Perubahan Kulit Selama Kehamilan )
Perubahan warna seperti ini sebenarnya sesuatu yang wajar terjadi, hanya saja dampaknya akan dapat membuat bunda kurang percaya diri. Sebab dari kulit yang berubah warnanya akan timbul kerusakan estetika ketika terlihat oleh orang lain. Selain itu, kemunculan hiperpigemntasi ini bisa timbul dengan Melasma/chloasma yakni sebuah istilah dari mask of pregnancy dimana bagian menghitam ini sampai meliputi bagian bawah lingkar mata dan hidung sehingga nampak seperti topeng. Tentu saja hal semacam ini akan sangat mengganggu ibu hamil sebagai seorang perempuan yang selalu ingin tampil cantik. Namun tak perlu khawatir, umumnya warna kecoklatan ini akan dapat menghilang dengan sendirinya 3 hingga 6 bulan setelah kelahiran.
Nah, selain itu, hiperpigmentasi pada masa kehamilan juga umumnya dapat diminimalisir dengan melakukan beberapa hal berikut ini.
1. Hindari Paparan Sinar Matahari Secara Langsung
Kemungkinana besar timbulnya hiperpigmentasi terjadi akibat dipicu oleh sinar matahari secara langsung setiap harinya. Untuk itu, cegah dengan menggunakan krim pelindung matahari dengan SPF yang sesuai dan gunakan pelindung diri seperti payung. ( Artikel lainnya: Ibu Hamil )
2. Konsumsi Air Putih yang Cukup Untuk Menjaga Kelembaban Kulit
Ketika tubuh kekurangan cairan maka yang akan terjadi dengan kulit adalah kulit yang kering, kulit kering mudah sekali terhinggapi berbagai macam masalah termasuk hiperpigmentasi pada ibu hamil. Untuk mengatasinya, pastikan jika bunda selalu mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh minimal 8 gelas setiap harinya yang bisa dikonsumsi dalam waktu yang berselingan.
3. Jangan Menggosok Kulit Secara Berlebihan
Terkadang banyak wanita yang memiliki anggapan bahwa noda coklat pada kulit yang muncul disebabkan akibat kurang bersih dalam menjaga diri. Akibatnya mereka akan melakukan segala upaya untuk menghilangkan noda tersebut termasuk dengan menggosoknya. Namun sebaiknya dalam hal ini jangan menggosok terlalu berlebihan sebab menggosoknya dengan kuat akan membuat kulit menjadi teriritasi.
4. Gunakan Krim Pelembap yang Lembut dan Aman
Untuk menghindari hiperpigmentasi pada area tertentu seperti wajah, maka persiapkan krim pembersih atau perawatan wajah yang lebut dan tentunya aman digunakan.
Mendapati warna kecoklatan pada bagian tubuh memang sedikit menjengkelkan, namun umumnya hal ini akan menghilang dengan sendirinya setelah proses kelahiran dilalui. Untuk menyamarkannya anda bisa menggunakan kosmetik yang aman. Namun jangan pernah sesekali berpikiran untuk menggunakan pemutih untuk menghilangkannya sebab ini akan bahaya untuk anda dan bayi yang anda kandung.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Response to "Hiperpigmentasi Pada Ibu Hamil, Wajarkah? Bagaimana Mencegahnya?"
Post a Comment